waktu malam kadang mampu jadi paling melenakan
kadang mampu jadi paling menyenangkan buat penghuni bumi
namun bagi segelintirnya,
Tuhan campakkan rasa tidak enak menjadikan si hamba terus berjaga mengenang dosa-dosa yang tak terkira
lalu bangkitlah mereka dari pembaringan yang empuk, merapati kemas raut wajah ke hamparan sejadah, menagih ampun pada Pengampun Dosa
sepertiga malam itu, si hamba lena didalam keampunan Rabbnya.
at Tahrim : 8
Saturday, November 29, 2014
Thursday, September 11, 2014
tak kenal rupa
ujian tak kenal rupa, tak kenal mangsa
yang punya istana dirompak
yang punya teres juga dirompak
kedua-duanya kemudian berduka
yang bertudung diperkosa
yang berbaju ketat pun diperkosa
kedua-duanya kemudian berduka
usahawan yang solat tak pernah lupa boleh bankrap
usahawan yang tinggal solat juga bisa bankrap
kedua-duanya kemudian berduka
kerana ujian tak kenal rupa
Tuhan itu timpakan ujian, kerna kasih pada hambaNya
Tuhan mengasihi kalian, baik yang bertudung, baik yang tidak
Baik yang solat baik yang tidak
Baik yang penyayang, baik yang kaki terajang
Dia biar kau jatuh, untuk nanti kau bangkit semula, dengan penuh percaya pada Dia
Ujian punya jeda untuk kau imbas tentang kebesaranNya
Bersyukurlah saat diuji
Itu peluang untuk pulang pada Ilahi
yang punya istana dirompak
yang punya teres juga dirompak
kedua-duanya kemudian berduka
yang bertudung diperkosa
yang berbaju ketat pun diperkosa
kedua-duanya kemudian berduka
usahawan yang solat tak pernah lupa boleh bankrap
usahawan yang tinggal solat juga bisa bankrap
kedua-duanya kemudian berduka
kerana ujian tak kenal rupa
Tuhan itu timpakan ujian, kerna kasih pada hambaNya
Tuhan mengasihi kalian, baik yang bertudung, baik yang tidak
Baik yang solat baik yang tidak
Baik yang penyayang, baik yang kaki terajang
Dia biar kau jatuh, untuk nanti kau bangkit semula, dengan penuh percaya pada Dia
Ujian punya jeda untuk kau imbas tentang kebesaranNya
Bersyukurlah saat diuji
Itu peluang untuk pulang pada Ilahi
Monday, August 25, 2014
hati
sekian wajah ini merindukan tangis yang membasahi
meminta-minta pada Ilahi
mencari-cari makanan rohani
bagi menyuci sekeping hati
meminta-minta pada Ilahi
mencari-cari makanan rohani
bagi menyuci sekeping hati
Friday, August 15, 2014
hukum
diri ini sedang kehancuran dimamah dosa yang tak terbilang
bagaimana perlu, aku menghukum diri?
bagaimana perlu, aku menghukum diri?
Wednesday, July 16, 2014
tiada yang kedua
carilah Tuhan mu dalam rantai rantai doa yang takkan hapus
carilah Tuhan mu pada titis titis air mata yang tak putus
carilah Tuhan mu pada titis titis air mata yang tak putus
kerna dalam keserabutan yang kau lalu,
pemudahnya selalu aja Allah Yang Satu.
pemudahnya selalu aja Allah Yang Satu.
takkan ada yang kedua, cuma Allah Yang Esa
'tiada yang kedua' versi repaired. saya ambil terus dari page FB : Sembilan
bergerak lebih aktif dengan lagi 8 orang penulis di bawah page tersebut,
lalu saya mohon kawan-kawan, untuk panjangkan mengenai usaha dakwah kecil kami melalui page FB : Sembilan.
Syukron jazilan.
Sunday, June 15, 2014
anak kecil
ruang ini bisa jadi tangis, teriak, senyum, ketawa, gementar, cemburu, dan risau ku yang tak terzahir pada jasad,
cuma di ruang ini, dan pastinya pada Yang Maha Mengetahui tiap yang menyepi pada satu sudut daerah hati
moga aku terus-terus menjadi si anak kecil lemah yang mengadu, meminta, melepaskan semuanya padaMu
cuma di ruang ini, dan pastinya pada Yang Maha Mengetahui tiap yang menyepi pada satu sudut daerah hati
moga aku terus-terus menjadi si anak kecil lemah yang mengadu, meminta, melepaskan semuanya padaMu
Wednesday, May 21, 2014
Monday, March 31, 2014
seinfiniti bahagia
aku tahu
ruang alam kita penuh dihuni rindu
terlalu banyak yang terimbas
dalam kosong waktu
ada nikmat lepas yang berlari laju dalam minda
ada nikmat lepas yang masih kau simpan dalam saku
rindu pada tiap tiap nikmat bahagia yang Tuhan beri tak kira masa
bertenanglah
Tuhan sedang menguji
menguji demi melihat kebangkitan kau dari terus disimpul tuntutan dunia
diam diam, Dia menciptakan buatmu seinfiniti bahagia
ruang alam kita penuh dihuni rindu
terlalu banyak yang terimbas
dalam kosong waktu
ada nikmat lepas yang berlari laju dalam minda
ada nikmat lepas yang masih kau simpan dalam saku
rindu pada tiap tiap nikmat bahagia yang Tuhan beri tak kira masa
bertenanglah
Tuhan sedang menguji
menguji demi melihat kebangkitan kau dari terus disimpul tuntutan dunia
diam diam, Dia menciptakan buatmu seinfiniti bahagia
Kali ini di Cordoba
Bismillah.
(Kali Ini di Cordoba)
berat
berat betul dada
sesak dengan sebuah ucap yang tak terucap
pada tiap-tiap sudut, mencari yang berjilbab
nah
ketemu!
"sejahtera ke atas mu"
aku ucap cukup bulat, cukup padat
dada mulai ringan,
kerinduan mengucap sejahtera atas saudara
yang kali ini di Cordoba
didepan aku,
teguh ampuh, sebuah masjid
tapi sayang,
langkahku terasa janggal
kakiku masih kemas bersarung sepatu
ketul-ketul loceng tergantung di ruang menara azan dilaung
justeru
molek-molek patung kaku tergantung, ini aneh
masjid, bukan gereja
gereja, bukan masjid
antara duanya,
tetap aneh, yang wujudnya di Cordoba
bumi Cordoba itu terpaling tenang,
jalannya diam, lengang
orangnya sepi, tapi tak garang
malamnya nyaman dalam indahnya terang
3 hari
jasad, hati, jiwa menyatu kemas
satu hati, dan satu lagi menyatu deras
menebar doa paling jitu
terpejam mata mengimpi kembalinya ISLAM,
datang penuh hormat menyinar kembali di bumi Cordoba
ameen.
Tanta, Shah Alam.
Shaera, FhnyTmd
Februari 17.
Subscribe to:
Posts (Atom)