Sunday, February 1, 2009

damai

yang di damba terdampar di pantai
menjerit mati di panah matahari
bergelumang mencari damai
kering kontang terbakar diri

bantu aku
cari siapa yang sedang berpuisi
kerana puisi itu aku buntu
salah sangka tiada saksi

sudah tercetus gemparkan tidur bidadari
kata kata yang di baris sang pemuisi
aku menoleh terus berlari
amarah tanpa faham seluruh isi

terkebil mau mencari damai
tempik aku bingit menghina
hulur ampun tiada guna
air mata pun tak lalu nak berderai

perlu masa perlu ketika
sesudah sembuh luka
baru berani menghadap muka
ampun terus di pinta
agar hilang sedikit bahang neraka

No comments:

Post a Comment